Rabu, 31 Desember 2014

Senin, 16 Juni 2014

Rancangan Database Pemesanan Kue

1.1       Pendahuluan

Sebuah toko kue dengan nama toko Mickmou Cake, toko kue ini berjalan di sebuah rumah seorang Mahaiswi yang mempunyai usaha kecil-kecilan. Dan dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju, penulis mempunyai ide untuk membatu bisnis Mahasiswi tersebut dengan membuat sistem pemesanan dan penjualan online dan memiliki pertimbangan agar calon pembeli dapat melihat jenis-jenis kue yang dijual secara online dan melakukan pembelian langsung dengan mudah dan efesien tanpa harus datang ketempat usaha kue.


1.2       Bisnis dan Misi

Toko Mickmou Cake adalah toko kue yang menyediakan berbagai jenis kue, contohnya kue alungtahun, kue pengantin, kue kering, dan kue jajanan pasar. Misi dari bisnis kue ini adalah memberikan layanan terbaik dalam bisnis pemesanan online dan untuk memudahkan para pembeli/klien dalam pemesanan kue tanpa mendatangi toko tersebut.


1.3       Informasi Persyaratan

Pada proses pemesanan manual, pertama pelanggan memilih kue yang ada di daftar katalog kue, jika telah selesai memilih, pelanggan menyerahkan menu yang dipilih serta alamat kepada kasir, kemudian kasir menjumlahakan menu yang dipesan.
Pada proses online yang penulis buat, pertama pengunjung/pelanggan melihat situs dan melakukan pemesanan barang, kedua calon pembeli memberikan konfirmasi pemesanan dan memberikan data personal serta data pembelian, ketiga calon pembeli melakukan pembayaran terhadap pesanan yang telah dilakukan, dan yang keempat toko akan memberikan invoice dan cara pembayaran serta pesanan dikirim ke alamat yang diberikan oleh pembeli.

1.4       Aturan Bisnis

        Pada situs toko kue Mickmou Cake harus menyertakan nomor telepon dan email. Admin harus dapat membantu kesulitan yang dialami oleh pembeli/pelangan dalam melakukan panggilan di telepon maupun email.
        Dalam melakukan pemesanan. Pembeli/pelanggan harus menyertakan alamat rumah dan nomor telepon. Dan pembeli/pelanggan harus menentukan apakah pesanan akan diantar atau pembeli yang akan mengambilnya sendiri.


1.5  Asumsi

        Klien harus memesan kue yang ada pada daftar menu, klien harus mencantumkan alamat rumah serta contact handphone, klien harus menunjukkan bukti pembayaran kepada si penjual.

1.6  ERD


1.7       Studi Kasus
Sebuah toko kue dengan nama toko Mickmou Cake, mengalami kesulitan dalam mengatasi pesanan dalam usaha penjualan kuenya. Disini  penulis mempunyai ide untuk membatu bisnis tersebut dengan membuat sistem pemesanan dan penjualan online dan memiliki pertimbangan agar calon pembeli dapat melihat jenis-jenis kue yang dijual secara online dan melakukan pembelian langsung dengan mudah dan efesien tanpa harus datang ketempat usaha kue.
Dengan proses, pembeli masuk ke website toko kue dan melakukan pemesanan, di dalam pemesanan pembeli berhak memilih berbagai jenis kue, setelah pemesanan selesai, pembeli wajib mensubmit pemesanan. Maka pembeli akan mendapat inventory/nota sementara. Setelah pembeli menapatkan inventory maka pembeli malakukan pembayaran  dengan  mentransfer uang ke nomor rekening toko kue tersebut. Jika pembeli sudah mentransfer maka akan di konfirmasi oleh admin pada toko kue tersebut.

         
1.8       Tabel


1.9       Kesimpulan

        Dengan pembuatan sitem pemesanan online, maka pemilik too kue MIckmou Cake tidak mengalami kesulitan dalam melayani pelanngan tanpa menggangu waktu perkuliahan.


1.10  Rekomendasi

        Agar selalu dipercaya oleh customer, pemilik toko harus selalu cepat dan tepat aktif dan resonsif dlam menangani pesanan maupun keluhan yang sekiranya akan dihadapi setiap saat.

Application Layer

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Application Layer adalah lapisan aplikasi yang menyediakan sebuah interface antar aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi, jaringan dan digunakan untuk pertukaran data. Application layer pada TCP/IP adalah kumpulan dari berbagai komponen software yng mengirim dan menerima inforamsi dari TCP dan UDP. Beberapa komponen  pada aplication layer hanya sebagai alat untuk pengumpul infomasi konfigurasi network dan beberapa lainnya hanya menjadi user interface.

1.2    Tujuan
Menjelaskan mengenai cara kerja  DNS, BOOTP, DHCP, SMTP, POP, IMAP, FTP, TFTP, HTTP.

1.3    Manfaat
Agar Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai Application Layer serta cara kerja  DNS, BOOTP, DHCP, SMTP, POP, IMAP, FTP, TFTP, HTTP.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Name System
2.1.1        DNS
DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data dalam sebuah jaringan.
Cara kerja DNS:
DNS menggunakan relasi client-server untuk resolusi nama, pada saat
Client mencari host, maka ia akan mengirim query ke server DNS. Query adalah satu ppermintaan untuk resolusi nama yng dikirimkan ke server DNS. Name server akan mengecek database lokal, jika terdapat name server maka akan mengembalikan IP address ke resolver asal. Jika tidak ditemukan maka query akan diteruskan ke name server root server. Kemudian client akan mendapatkan IP address dari DNS server, lalu client dapat menghubungi website dengan IP address yang diberikan oleh DNS server.

2.2  Host Config
2.2.1        BOOTP
Bootstrap Protocol (BOOTP) sebuah protocol jaringan untuk melakukan initialisasi (proses booting pada komputer) sehingga mendapatkan IP Address, alamat Gateway, dan alamat Name server dari sebuah BOOTP server.
Cara Kerja BOOTP :
Sebelumnya Client mendeteksi alamat fisik jaringan pada sistemnya sendiri, biasanya berada di ROM pada interface. BOOTP client mengirimkan informasi alamat fisik jaringannya ke server dengan menggunakan protokol UDP. Server menerima pesan dari client dan mencatat informasi alamat fisik client, kemudian membandingkan dengan data yang ada diserver. Apabila data yang dicari ada maka server akan memberikan IP address kepada client. Ketika client menerima reply dari server, client akan mencatat record alamat IP kemudian melakukan proses bootstrap.


2.2.2        DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan layanan yang  memungkinkan perangkat pada jaringan untuk memperoleh alamat IP dan informasi lainnya dari server DHCP secara otomatis.
Cara kerja DHCP :
Client meminta nomor IP ke server, DHCP server yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut. Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server. DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.

2.3  Email
2.3.1        SMTP
SMTP digunakan untuk menukarkan alamat Email antar host berbasis TCP/IP
Cara kerja SMTP :
SMTP bekerja berdasarkan pengiriman end-to-end, dimana SMTP client (pengirim) akan menghubungi SMTP server (penerima) untuk segera mengirimkan email. Lalu client mengirim informasi ke SMTP server. Maka client melanjutkan dengan mengisikan perintah Data dan diakhiri dengan perintah Crlf. Untuk menghentikan kegiatan dengan perintah Quit.

2.3.2        POP
POP (Post Office Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server mail.
Cara kerja POP :
POP saat ini menggunakan POP3, maka email dapat diambil dari server dan disimpan di email client  Pada penerimaan email dengan menggunakan POP3, digunakan suatu program yang dinamakan email client. Email client berfungsi untuk menerima email-email yang masuk ke komputer pengguna POP3 selalu berhubungan dengan SMTP, dimana POP3 digunakan untuk mengambil email dan SMTP untuk mengirimkan email dari PC client.

2.3.3        IMAP
IMAP sama fungsinya dengan POP yaitu digunakan untuk mengambil email dari server mail.
Cara kerja IMAP :
Email client melakukan koneksi ke server email, lalu melakukan sinkronisasi folder. Pada saat mengakses folder, maka email berikutnya didownload. Jika email pada client dihapus maka  email pada server pun kehapus. Protokol IMAP memindahkan isi mailbox ke mail client. Protokol ini menggunakan koneksi terus menerus ke server. Ketika e-mail masuk maka akan terlihat langsung di email Client. Karena e-mail yang masuk ke server akan cepat masuk dan segera dilihat pada di Client.

2.4  File Transfer
2.4.1        FTP
FTP adalah suatu protocol yang digunakan untuk pertukaran file dalam suatu jaringan yang mendukung TCP/IP.
Cara kerja FTP :
Dengan menghubungkan FTP client dengan FTP server. Pada aplikasi ini biasanya kita diberikan username dan password untuk mengaksesnya, kecuali diset anonymouse FTP dari sisi server. Client dapat mendownload data dari server atau client dapat meng-upload data ke server. Contohnya penggunaan filezilla.

2.4.2        TFTP
TFTP adalah suatu protocol yang digunakan untuk mengirim suatu data atau berkas dari host ke sebuah jaringan.
Cara kerja TFTP :
Cara kerja TFTP sama dengan FTP. Perbedaannya hanya pada jaringan yang digunakan, jika FTP menggunakan TCP untuk melakukan komunikasi maka pada TFTP mengunakan UDP.


2.5  Webs
2.5.1        HTTP
HTTP adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia.
Cara kerja HTTP :
Client memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah serverWebhosting. Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Maka client sedang mentransfer URL ke browser, dan Dari URL ini browser server akan dihubungi dan file apa yang diminta, kemudian  web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server selanjutnya akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada client.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Application Layer adalah lapisan aplikasi yang menyediakan sebuah interface antar aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi, jaringan dan digunakan untuk pertukaran data.
Protocol-protokol pada application layer sama halnya dengan satu sama lain, perbedaannya terletak pada sistem aplikasi dan jaringan yang digunakan. Pada intinya application laayer adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi atau hubungan antara client-server.



Daftar Pustaka


http://nurmanto.com/search/cara-kerja-bootp/  [diunduh pada tanggal 14-062014]

Jumat, 16 Mei 2014

SISTEM OPERASI


1.1  Definisi Sistem Operasi
Sistem operasi (Wikipedia) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer atau hardware, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer.
Jadi, menurut saya Sistem operasi adalah sebuah sistem yang diperlukan untuk dapat menjalankan semua aplikasi program/software maupun hardware yang ada di computer.

2.1  Komponen Komponen Sistem Operasi
Menurut Avi Silberschats, Peter Gavin, dan Greg Gagne, umumnya sebuah sistem operasi modern mempunyai komponen sebagai berikut :
1.      Managemen Proses
Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang dieksekusi. System operasi bertanggun jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen proses seperti :
1.      Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan system proses.
2.      Menunda atau melanjutkan proses.
3.      Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi, komunikasi, dan prnanganan deadlock.

2.      Managemen Memori Utama
Mmory utama adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai jutaan. Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan.

3.      Managemen Secondary-Storage
Secondary-Storage adalah memori yang digunakan untuk menyimpan keseluruhan data dan program computer yang bersifat permanen dan mapu menampung banyak data. (contoh : harddisk, disket, dll.
4.      Managemen Sistem I/O
Magemen system I/O berfungsi sebagai mengatur input output atau biasa yang disebut dengan devide manager menyediakan “device driver” Yng umum sehingga operasi I/o dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup) komponen system oparsi untu I/O adalah sebagai berikut :
1.      Buffer : menampung semenentara perangkat I/O.
2.      Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien.
3.      Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O tertentu.

5.      Manageemen Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan dengan tujuan pembuatan berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll). System operai bertanggung jawab atas pembuatan dan pengahapusan berkas dan direktori, mendukung manipulasi berkas dan direktori, memetakan berkas ke secondary storage, dan mem-backup berkas.

6.      System Proteksi
System proteksi dibutuhkan untuk mekanisme mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke system sumber daya. Mekanisme proteksi harus dapat membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum diberi izin.

7.      Jaringan/Networking
Jaringan atau yang disebut dengan distribusi ini merupakan kumpulan beberapa prosesor yang tidak membagi clock. System distribusi menyediakan user untuk akses sumberdaya system uang digunakan untuk memparcepat komputasi, meningkatkn ketersediaan data, dan peningkatan keandalan.

8.      Command-Intepreter system
Comman-Intepreter system berhubungan dengan pengguna.karenainstruksi ini berjalan jka dijalankan oleh pengguna. Comman-Intepreter system yang digunakan oleh system operasi satu dengan yang lain berbeda dan bervariasi disesuaikan dengan tujuan dan I/O yang diguanakan.

3.1  Contoh Dan Sejarah Sistem Operasi
Sistem operasi adalah sebuah sistem yang diperlukan untuk dapat menjalankan semua aplikasi program/software maupun hardware yang ada di computer. Menurut Tanebaum, Sistem Operasi mengalami perkembangan yang dapat dibagi ke dalam empat generasi. Empat generasi itu adalah sebagai berikut :
1.      Generasi Awal
perkembangan awal Sistem Operasi masih dilakukan secara manual dalam artian belum muncul adanya Sistem Operasi yang mendukung layanan pekerjaan yang dapat dilakukan dalam satu rangkaian.
2.      Generasi Kedua
Di generasi ini sudah diperkenalkannya perkejaan yang dapat dilakukan dalam satu rangkaian atau biasa disebut dengan Batch proccessing System.
3.      Generasi Ketiga
Pada generasi ketiga, Sistem Operasi sudah mendukung layanan Multi-User, Multi-Programming dan Batch Proccessing System (Multi-Task).
4.      Generasi Keempat
Di masa ini, sudah diperkenankannya GUI (Graphical User Interface) yang artinya Sistem Operasi memiliki tampilan dan dengan bermodalkan mouse, End-User dapat menjalankan aplikasi/porgram atau piranti lunak.
5.      Generasi Selanjutnya
Pada generasi selanjutnya diperkenalkan Sistem Operasi yang berada dalam sebuah Sistem Operasi, ini adalah contoh sebuah Sistem Operasi berbasikan Website yang berkerja di dalam sebuah Sistem Operasi. Dan generasi selanjutnya diperkenalkanlah Sistem Operasi bergerak (Mobile) pada perangkat bergerak seperti : PDA, Poket PC, dan lain sebagainya. Di generasi selanjutnya diperkenalkan juga teknologi Sistem Operasi jaringan yang sifatnya virtual, sehingga dalam satu jaringan hanya diinstal satu buah Sistem Operasi pada Perangkat yang bertugas menjadi Server. Selain itu, diperkenalkan pula Cross Platform Operating System yang artinya dapat menggabungkan dua Sistem Operasi berbeda seperti : Linux dan Windows.

4.1   Persiapan Memasang System Operasi Pada PC
Dalam memasang system operasi pada PC, harus menyiapkan berbagai langkah langkah seebelum melakukan instalasi sistem operasi agar proses dapat berhasil dengan baik. Langkah-langkah instalasinya sebagai berikut :
1.      Pastikan semua perangkat keras sesuai untuk bekerja dengan OS yang dipilih.
2.      Pastikan bahwa perangkat keras memenuhi atau melebihi kriteria minimum yang dibutuhkan oleh system operasi. 
3.      Pastikan bahwa media instalasi untuk penginstalan system operasi
tersedia. Biasanya berbentuk CD atau DVD.
4.      Jika menginstal system operasi pada komputer yang sudah terisi data maka:
a.       Gunakan system dan peralatan untuk mengdiagnosa agar penginsatalan system operasi dapat dilakukan dengan baik dan tidak ada file yang dapat merusak data yang sudah ada.
b.      Lakukan Backup terhadap file-file yang penting.
5.      Jika akan melakukan dengan metode Clean Instal maka pastikan semua software pendukung lainnyayang dibutuhkan dalam proses penginstalan sudah tersdia semua.
6.      Software tambahan atau pelengkap
Sebelum melakukan instalasi, struktur partisinya ditentukan dengan disesuaikan oleh kebutuhan user.

5.1  Managemen Bios
Bios (Basic Input Output System)  adalah sebuah program atau sumber informasi dalam suatu software yang sangat penting pada saat melakukan troubleshooting computer yang ditulis dalam bahasa assembly yang mengatur funsi dasar hardware pada PC. Bios terdapat didalan chip sebuah memori ROM ataupun flash memory. Funsi utama dari BIOS ini sendiri adalah memberikan perintah yang disebut dengan POST (Power On Self Test) yaitu untuk mengenali setiap pada system computer seperti VGA, RAM, Keyboard, dll.

6.1  Managemen memori
Managemen memori merupakan tempat penyimpanan informasi yan harus dijaga, dijauhkan dari virus dan meerupakan suatu kegiatan untuk megelola memori computer.
Mangemen memori dibagi menjadi 2(dua) yaitu sebagai berikut :
1.      Managemen Memori Statis
Dengan pemartisian statis, jumlah, lokasi, dan ukuran proses dimemori tidak beragam sepanjang wktu secara etap.
2.      Managemen Memori Dinamis
Dengan pemartisian dinamis, jumlah lokasi dan ukuran proses memori dapat beragam ssecra dinamis.

6.1.1 Managemen Memori Berdasarkan Alokasi Memori
1.      Alokasi Memori Berurutan (Contigouos Allocation)
Pada alokasi memori berurutan, setiap proses menempati satu blok tunggal lokasi memori yang berurutan.
2.      Alokasi Memori Tak Berurutan (Non Contiguous Allocation)
Program / proses ditempatkan pada beberapa sagmen berserakan, tidak perlu saling berdekatan atau berurutan. biasanya digunakan untuk lokasi memori maya sebagai lokasi page-page.
6.1.2        Managemen Memori Berasarkan Keberadaan Swapping
1.      Manajemen tanpa swapping
Manajemen memori tanpa pemindahan citra proses antara memori utama dan disk selama ekseskusi.
2.      Manajemen dengan swapping.
Manajemen memori dengan pemindahan citra proses antara memori utama dan disk selama ekseskusi.


8.1  Managemen File
Manajemen file merupakan bagian dari system operasi yang mengorganisasi serta menjaga jejak file-file. Manajemen file penting sebab bisa mengurangi resiko kehilangan file karena terhapus secara tak sengaja, tertimpa file baru, tersimpan di lokasi yang tidak diketahui serta hal-hal lain yang tidak diinginkan. Pada proses penyimpanan dan pembacaan data bisa timbul masalah: kapasitas media penyimpanan tidak cukup (terbatas), ketika proses dihentikan, data hilang, dan kebutuhan mengakses data atau sebagiannya dalam waktu bersamaan. Oleh karena itu diperlukan media penyimpanan yang : mampu menyimpan data yang besar, mampu menjaga data walaupun proses yang mengaksesnya dihentikan, dan proses yang bersamaan dapat mengakses data secara bersama-sama, tanpa ada yang terganggu.

9.1  Managemen Partisi
Managemen partsi atau system berkas ini merupakan sebuah sarana penyimpanan yang terpisah secara logis. Partisi dibuat ketika pengguna membuatnya dengan menggunakan utilitas partisi (seperti halnya utilitas DOS/Linux fdisk, fips, Disk Druid, utilitas Windows diskpart, atau produk komersial Symantec Norton Partition Magic) dan memformatnya dengan memberinya sebuah sistem berkas tertentu. Setiap sistem operasi dan sistem berkas memiliki sebutan tersendiri untuk menyebut partisi. Sebagai contoh, MS-DOS menggunakan istilah partition, sementara keluarga Windows NTmenggunakan istilah volume. Hal ini disebabkan oleh Windows NT yang memiliki kemampuan untuk membentuk satu volume yang terdiri dari beberapa partisi terpisah, daripada sistem operasi MS-DOS yang hanya dapat membuat satu volume untuk satu partisi.

10.1          Network Setting
Network Setting atau pengaturan jaringan adalah sebuah mekanisme cara mengatur, mengendalikan serta mengontrol sebuah jaringan, conectifitas. Seperti mengatur jaringan computer, jaringan wireless.

11.1          File Sharing
File sharing merupakan penyediaan dan Penerimaan File Digital melalui sebuah jaringan, mengunakan model terpusat atau model peer-to-peer (P2P), file disimpan dan di layani oleh personal computers user. Mereka yang terlibat dalam file sharing di Internet merupakan penyedia file (upload) dan penerima file (download). File sharing adalah aktifitas di mana para pengguna internet dapat berbagi file dengan pengguna internet lainnya dengan cara penyedia file terlebih dahulu mengupload file ke komputer server dan kemudian para pengguna internet yang lainnya dapat mendownload file tersebut dari komputer server.

12.1          Printer Sharing
Sharing Printer merupakn cara  untuk membantu pekerjaan user meringankan kinerjanya yaitu berfungsi untuk menghubungkan beberapa PC ke suatu Printer. Syaratnya, komputer-komputer yang terhubung tersebut harus dalam satu jaringan yang sama.


REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi [diunduh tanggal 01 maret 2014]
sutrayani-komputer.blogspot.com [diunduh tanggal 01 maret 2014]
halhalkecil.wordpress.com [diunduh tanggal 01 maret 2014]
http://tugasso.blog.com/manajemen-file/ [diunduh tanggal 28 februari 2014]